PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi telah maju dengan pesat dalam
perkembangan dunia elektronika, khususnya dalam perkembangan dunia elektronika,
khususnya dunia mikroelektronika. Penemuan silicon menyebabkan bidang ini mampu
memberikan sumbangan yang amat berharga bagi perkembangan teknologi modern.
Dalam pengembangan terakhir, yaitu generasi AVR (Advance Versatile RISC
processor), para desainer sistem elektronika telah diberi suatu teknologi
yang memiliki suatu kapabilitas yang amat maju, tetapi dengan biaya ekonomis
yang cukup minimal.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong manusia
untuk berusaha mengatasi masalah yang timbul di sekitarnya dan meringankan
pekerjaan yang sudah ada. Penggunaan mikrokontroler sangat luas, tidak hanya
untuk akuisi data melainkan juga untuk pengendalian di pabrik – pabrik,
kebutuhan peralatan kantor, peralatan rumah tangga, automobile, dan
sebagainya. Hal ini disebabkan mikrokontroler merupakan sistem mikroprosesor
(yang didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O) yang terpadu pada satu keping,
selain itu komponennya (ATMega8535) murah dan mudah didapat di pasaran.
Dalam kesempatan ini penulis mereview makalah tentang bagaimana membuat suatu alat menggunakan mikrokontroler ATMega8535 dengan beberapa aplikasi diantaranya sensor jarak untuk mengendalikan putaran motor dc yang akan membuka dan menutup tutup tempat sampah secara otomatis. Aplikasi ini dibuat untuk memudahkan orang dalam membuang sampah.
Dalam kesempatan ini penulis mereview makalah tentang bagaimana membuat suatu alat menggunakan mikrokontroler ATMega8535 dengan beberapa aplikasi diantaranya sensor jarak untuk mengendalikan putaran motor dc yang akan membuka dan menutup tutup tempat sampah secara otomatis. Aplikasi ini dibuat untuk memudahkan orang dalam membuang sampah.
Alasan utama pemilihan mikrokontroler AVR
sendiri karena merupakan generasi terbaru dari produk sebelumnya, yang
mengalami penyempurnaan untuk mempermudah pengisian program. Dengan menggunakan
sistem ISP (In – system Programming). Selain itu jumlah port
paralel yang digunakan sebagai jalur masukan dan keluaran menjadi lebih banyak.
Para desainer sistem elektronika telah diberi suatu teknologi yang memiliki
kapabilitas yang sangat maju, tetapi dengan biaya ekonomis yang cukup minimal.
Penulis mengambil judul mengenai tempat
sampah pintar menggunakan mikrokontroler ATMega8535 karena sampah telah menjadi
ancaman serius bagi pemerintah. Hal ini terbukti dengan adanya UU nomor 18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Bahkan, Undang undang itu mengatur
sanksi bagi pelaku kejahatan sampah yang berdampak kerusakan lingkungan dan
menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia. Berlandaskan dengan UU tersebut,
pemerintah kota Cimahi Jawa barat mengesahkan Perda Tentang Pengelolaan Sampah
yang mengatakan bahwa baik perorangan maupun kelompok yang membuang sampah
sembarangan akan diberi sanksi berupa kurungan selama tiga bulan atau denda maksimal sebesar Rp 50 juta.
Tidak hanya di Cimahi, beberapa daerah juga
mengesahkan Perda yang sama untuk mengatasi bahaya sampah diantaranya Provinsi
DKI, Jepara, Bengkulu, Gunung kidul, dll. Di daerah Gunung Kidul Perda tersebut
mendapat protes dari warga karena nilai denda dinilai terlalu tinggi yang dapat
memberatkan masyarakat seperti dimuat di Harian Jogja Jumat/4/2012. Selain itu,
menurut penelitian dari Konsil Higiene yang didirikan oleh perusahaan Reckitt
Benckiser, menunjukkan tempat sampah penuh dengan bakteri yang berbahaya bagi
kesehatan. Menurut penelitian tertulis bahwa tempat sampah menempati urutan ke-14
dengan 411 bakteri/inci kuadrat, dan di atasnya adalah bagian atas kamar mandi
dengan 452 bakteri/inci kuadrat. Disebutkan juga Center for Disease Control
and Prevention (CDC) merekomendasikan mencuci tangan dengan sabun dan air
selama 20 menit atau menggunakan sanitasi tangan berdasar alkohol bila sabun
dan air tidak tersedia.Dengan latar belakang tersebut penulis mencoba membuat tempat sampah pintar menggunakan mikrokontroller ATMega8535. Diharapkan dengan tempat sampah pintar ini mengurangi bahaya infeksi kuman, bakteri dan virus yang berasal dari tempat sampah. Selain itu, diharapkan tempat sampah pintar ini menjadi salah satu sarana pemerintah untuk menjalankan program yang telah dirancang demi menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan masyarakat.
Dengan aplikasi beberapa perangkat seperti sensor jarak SRF 05, IC L293D sebagai motor driver, limit switch dan motor dc dihasilkan satu entitas alat yang mampu bekerja dengan baik sebagai tempat sampah pintar
.
2.
Rumusan Masalah
a
Banyaknya
sampah yang dibuang sembarangan.
b
Dibutuhkan
alat yang memudahkan manusia agar membuang sampah pada tempatnya.
c
Dibutuhkan
alat yang dapat dengan mudah dipasang.
d
Dibutuhkannya
suatu sistem rancang bangun alat menggunakan motor dc untuk membuka dan menutup tutup tempat sampah secara otomatis.
3.
Tujuan
Penelitian
a Membuat rancang
bangun perangkat lunak Tempa Sampah Pintar Menggunakan ATMega8535.
b Mengetahui unjuk kerja tempat Sampah Pintar Menggunakan ATMega8535.
4. Bahaya
Sampah
Sampah
merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya membuat
pemandangan kurang indah, sampah juga menjadi masalah serius bagi kesehatan.
Adapun
dampak negatif sampah adalah sebagai berikut :
a Dampak
sampah terhadap kesehatan
Tanpa disadari sampah yang dibuang sembarangan mengakibatkan
potensi bahaya bagi kesehatan, antara lain :
> Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan
cepat karena virus dan demam berdarah.
> Penyakit jamur juga bisa menyebar (misalnya
jamur kulit).
b Dampak
sampah terhadap lingkungan.
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau
sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem
perairan biologis.
c
Dampak sampah terhadap keadaan sosial dan
ekonomi.
>Membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan,
bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran
dimana-mana.
> Memberikan dampak negatif terhadap
kepariwisataan.
>Menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat,
pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
> Timbulnya bahaya banjir.
Banyaknya dampak negatif sampah terhadap
kesehatan, lingkungan, sosial dan ekonomi membuat pemerintah bersikap tegas.
Hal ini terbukti dengan adanya UU nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah. Bahkan, Undang-undang itu mengatur sanksi bagi pelaku kejahatan sampah
yang berdampak kerusakan lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan bagi
manusia. Berlandaskan dengan UU tersebut, pemerintah kota Cimahi Jawa barat
mengesahkan Perda Tentang Pengelolaan Sampah yang mengatakan bahwa baik
perorangan maupun kelompok yang membuang sampah sembarangan akan diberi sanksi
berupa kurungan selama tiga bulan atau denda maksimal sebesar Rp 50 juta.
Tidak hanya di Cimahi, beberapa daerah
juga mengesahkan Perda yang sama untuk mengatasi bahaya sampah diantaranya
Provinsi DKI, Jepara, Bengkulu, Gunung kidul, dll. Di daerah Gunung Kidul Perda
tersebut mendapat protes dari warga karena nilai denda dinilai terlalu tinggi
yang dapat memberatkan masyarakat seperti dimuat di Harian Jogja Jumat/4/2012.
Menurut Konsil Higiene yang didirikan oleh perusahaan Reckitt Benckiser
melakukan studi dan survei tentang sampah dengan mengunjungi 35 rumah di
Amerika. Kemudian para peneliti mengambil sampel bakteri di 32 lokasi di setiap
rumah. Hasilnya tempat sampah menduduki peringkat ke-14 dari 32 lokasi yang
mengandung bakteri dengan jumlah bakteri sebanyak 411 bakteri/inchi kuadrat.
Jadi jangan merasa aman sekalipun kita sudah membuang sampah pada tempatnya,
maka sampah ini dapat berkembang biak menjadi biang penyakit di dalam rumah sekalipun.
Untuk menghindari bahaya infeksi karena kuman, virus dan bakteri dibuatlah
tempat sampah pintar sehingga manusia tidak melakukan kontak langsung dengan
tempat sampah. Diharapkan tempat sampah pintar ini dapat meningkatkan
kebersihan dan kesehatan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Perancangan Sistem
A. Perancangan
Perangkat Keras
Berdasarkan analisis kebutuhan
diatas bagian-bagian yang diperlukan dapat disusun dalam blok diagram sebagai
berikut :
Gambar
1. Blok Diagram Alat
Blok diagram ini merupakan
perancangan rangkaian diatas terbagi kelompok skema sistem yaitu :
a Rangkaian
Input Sensor Ultrasonik
Sensor SRF05 berfungsi untuk mendeteksi
obyek yang mendekati tempat sampah. Sensor ultrasonik SRF05 ini memiliki 4 buah
masukan yang terdiri dari 1 buah power supply (VCC) sebesar +5 volt untuk
mengaktifkan sensor, ground dan 2 pin keluaran dari sensor tersebut. Pin
keluaran dari sensor dihubungkan dengan mikrokontroler ATMega8535 pada PINA.0
untuk Echo dan PORTA.1 untuk Trigger. Tampilan modul sensor ultrasonik SRF05
seperti Gambar 2 dibawah ini.
Gambar 2. Modul Sensor Ultrasonik
b. Rangkaian Pengolah Input dan Output
Rangkaian pengolah input dan output
menggunakan mikrokontroler AVR ATMega8535. Mikrokontroler sebagai pengolah input
dan output sekaligus mikrokontrol juga digunakan sebagai unit
penyimpan program. Mikrokontroler AVR ATMega8535 ini memiliki 4 buah port yang
dapat difungsikan sebagai port-port alternatif, sehingga perangkat-perangkat
yang dikendalikan dapat langsung dihubungkan dengan port-port tersebut.
Masing-masing port tersebut juga dilengkapi dengan pull-up resistor
internal.
c. Rangkaian
Output
>
Rangkaian Display
LCD
dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan
data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada
LCD.
> Rangkaian
Motor Driver Dengan menggunakan IC L293D yang merupakan suatu bentuk rangkaian
daya tinggi terintegrasi yang mampu melayani 2 buah beban dengan arus nominal
600mA hingga maksimum 1,2 A. Keempat channel inputnya didesain untuk dapat
menerima masukan level logika. Biasa dipakai sebagai driver relay, motor DC,
motor stepper maupun pengganti transistor sebagai saklar dengan kecepatan
switching mencapai 5kHz.
> Rangkaian
Catu Daya
Catu daya
digunakan sebagai penyuplai tegangan yang dibutuhkan oleh komponen elektronika
dalam peralatan ini. Tegangan masukan catu daya berasal dari listrik PLN 220V
AC. Catu daya ini tersusun dari trafo CT step down, 1 buah diode bridge, 1 buah
diode 1N4001, 2 buah kapasitor elektrolit 1000uF/25V, IC Regulator 7805 dan TIP
31.
B. Perancangan
Perangkat Lunak
Pemrograman
perangkat lunak bertujuan untuk memprogram IC mikrokontroler agar dapat
berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pemrograman pada mikrokontroler
ATMega8535 menggunakan bahasa C.
2.
Pengujian dan Pembahasan
Tabel 1. Data Hasil Pengujian Sensor
Ultrasonik
Tabel 2. Data Hasil Pengujian Tempat
Sampah Pintar
Dari 2 tabel di atas dapat dilihat
ketelitian sensor ultrasonik dalam mendeteksi obyek mencapai 99,55%, ketika ada
obyek yang mendekat dalam jarak ≤77 cm maka tutup tempat sampah akan terbuka
secara otomatis.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang dicapai dari keseluruhan proses
pembuatan tempat sampah pintar menggunakan mikrokontroler ATMega8535, dapat
disimpulkan bahwa :
a
Rancang bangun prototipe tempat sampah pintar
menggunakan mikrokontroler ATMega8535 terdiri atas langkah-langkah: analisis
kebutuhan, perancangan, implementasi rangkaian, prosedur pengujian dan
pengujian alat. Alat ini terdiri dari beberapa rangkaian antara lain :
> Rangkaian
sistem minimum mikrokontroler ATMega8535.
> Rangkaian
motor driver IC L293D.
> Rangkaian
catu daya.
b Hasil pengukuran pembacaan data jarak sensor ultrasonik
didapat rata-rata tingkat ketelitian sebesar 99,55%, kemampuan sudut sensor
mendeteksi obyek maksimal adalah 20°. Kondisi terdeteksi ada obyek yang
mendekat dengan nilai data jarak ≤ 77 cm, maka IC L293D akan menggerakkan motor
dc untuk membuka tutup tempat sampah secara otomatis. Unjuk kerja tempat sampah
pintar menggunakan mikrokontroler ATMega8535 ini secara keseluruhan dapat
bekerja dengan baik, sehingga efektif digunakan demi menjaga kesehatan dan
kebersihan lingkungan.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
dilakukan diatas, maka saran yang dapat disampaikan antara lain :
a Dapat
membuat sistem yang membedakan antara manusia dan obyek lain.
b Dapat
membuat sistem dimana sensor mampu merespon ketika ada obyek dari samping
dengan kata lain sudut respon sensor > 20°.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar